Bukit Sulap Resor, yang terletak hanya 2 km dari pusat kota Lubuklinggau, merupakan tujuan wisata alam yang menakjubkan. Dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas permukaan laut, bukit besar ini menyajikan pemandangan tumbuh-tumbuhan alami yang indah serta suhu udara yang sejuk, menjadikannya tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan kota.
Bukit Sulap tidak hanya menjadi daya tarik wisata utama, tetapi juga simbol kebanggaan bagi warga Lubuklinggau. Keindahan dan kemegahannya dapat dilihat dari berbagai sisi kota, seakan-akan mengawasi dan melindungi seluruh area. Untuk mencapai puncak Bukit Sulap, pengunjung dapat menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam dengan berjalan kaki melalui jalan berbatu dan tanah. Bagi mereka yang ingin merasakan pengalaman yang lebih nyaman, tersedia inklinator atau kereta miring yang dapat membawa pengunjung ke puncak dengan mudah.
Bagi para pecinta alam dan petualangan, mendaki Bukit Sulap adalah tantangan yang cukup memacu adrenalin. Jalur pendakian yang berliku dan menantang menawarkan pengalaman mendaki yang memuaskan, dengan pemandangan yang memukau sebagai hadiah di setiap langkahnya. Keberadaan jalur ini juga memungkinkan para wisatawan untuk lebih dekat dengan keindahan alam yang masih asri dan terjaga.
Keberadaan Bukit Sulap Resor semakin populer sejak digunakan sebagai lokasi ajang bergengsi, yaitu 20th the Asian Mountain Bike Championship dan 6th Asian Junior MTB Championship pada Juni 2014. Event ini tidak hanya memperkenalkan keindahan Bukit Sulap ke kancah internasional, tetapi juga membuktikan bahwa Lubuklinggau memiliki potensi besar sebagai destinasi olahraga alam yang menarik.
Bukit Sulap Resor menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Keindahan alam, udara segar, dan tantangan petualangan yang ditawarkan membuatnya menjadi tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang mengunjungi Lubuklinggau. Sebagai simbol kota, Bukit Sulap tidak hanya menjadi kebanggaan warga, tetapi juga permata alam yang siap memukau setiap mata yang memandang.
Foto : Giwang SumseL
Editor : Wakhid Alfiyan
