Talas, keladi, atau seratah (Colocasia esculenta L.) adalah tumbuhan penghasil umbi-umbian yang cukup penting. Tanaman ini berasal dari suku talas-talasan atau Araceae. Diduga asli berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan, talas diperkirakan telah dibudidayakan manusia sejak zaman purba, bahkan pada zaman sebelum padi ditanam orang. Kini talas telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk India, Tiongkok, Afrika Barat dan Utara, dan Hindia Barat. Talas merupakan makanan pokok, selain sukun, di beberapa kepulauan di Oseania. Di Indonesia, talas populer ditanam di hampir semua daerah.
Dalam 132 gram talas matang mengandung nutrisi sebagai berikut:
• Kalori: 187.
• Serat: 6,7 gram.
• Mangan: 30% dari kebutuhan harian.
• Vitamin B6: 22% dari kebutuhan harian.
• Vitamin E: 19% dari kebutuhan harian.
• Kalium: 18% dari kebutuhan harian.
• Tembaga: 13% dari kebutuhan harian.
• Vitamin C: 11% dari kebutuhan harian.
• Fosfor: 10% dari kebutuhan harian.
• Magnesium: 10% dari kebutuhan harian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut adalah beberapa manfaat talas untuk kesehatan tubuh:
1. Membantu menurunkan berat badan
Manfaat talas dapat membantu menurunkan berat badan karena memiliki kandungan nutrisi yang sehat dan rendah kalori. Selain itu, serat dalam talas membantu mengurangi nafsu makan dan mencegah ngemil berlebihan antara makanan, sehingga membantu mengendalikan asupan kalori harian.
2. Menyehatkan usus
Serat dan pati resisten pada tumbuhan ini bermanfaat bagi kesehatan usus. Tubuh tidak mencerna atau menyerap serat dan pati resisten. Nah, hal ini menyebabkan dua kandungan ini tetap berada di usus.
Saat mencapai usus besar, serat dan pati resisten dapat menjadi makanan bagi mikroba di usus. Secara tidak langsung ini mendorong pertumbuhan bakteri baik atau probiotik.
3. Mengontrol gula darah
Jenis ubi ini mengandung dua jenis karbohidrat yang bermanfaat untuk mengontrol gula darah. Jenis karbohidrat tersebut adalah serat dan pati resisten.
Serat adalah karbohidrat yang tidak bisa tubuh manusia cerna. Oleh karenanya, membuat serat tidak berdampak pada kadar gula darah. Pada akhirnya, senyawa ini juga memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat lain.
Pati resisten pada talas juga sama kasusnya seperti serat, sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah. Kombinasi pati resisten dan serat ini menjadikan akar talas sebagai pilihan karbohidrat yang baik. Terutama untuk pengidap diabetes.
4. Antikanker
Talas mengandung senyawa nabati bernama polifenol. Senyawa ini memiliki berbagai manfaat kesehatan. Salah satunya adalah mengurangi risiko kanker. Polifenol utama yang terdapat dalam talas adalah quercetin.
Adapun, Quercetin dapat memicu kematian sel kanker dan memperlambat pertumbuhan beberapa jenis kanker. Senyawa ini juga merupakan antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas.
Menariknya lagi, menurut studi dalam International Journal of Molecular Sciences, talas mengandung mengandung molekul bioaktif berharga yang efektif melawan kanker dan faktor risiko terkait kanker. Misalnya, karsinogen dan agen biologis penyebab stres oksidatif dan peradangan.
Keberadaan molekul bioaktif ini dapat mengendalikan disfungsi metabolisme dan meningkatkan respons imunologi. Meski begitu, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiat talas terhadap penyakit kanker.
5. Memperlambat penuaan
Ada banyak kandungan sehat di dalam makanan ini, mulai dari vitamin A, C, B. Termasuk juga mineral seperti tembaga, mangan, seng, magnesium, kalsium, besi, selenium, potasium, beta-karoten dan cryptoxanthin.
Artinya, manfaat talas juga dapat memperlambat penuaan. Sebab, semua kandungan tersebut adalah antioksidan baik yang berguna untuk melindungi dari penyakit dan memperlambat proses penuaan. Talas juga mengandung protein dan bebas gluten, bebas kolesterol, dan rendah sodium.
Demikianlah beberapa manfaat dari talas bagi kesehatan.