ADHD : Gejala dan Penyebabnya

Tuesday, 6 June 2023 - 09:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurodevelopmental yang umum terjadi pada anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa. 

Gangguan ini ditandai dengan pola perilaku yang tidak biasa, termasuk kesulitan dalam memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala ADHD serta beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Gejala ADHD dapat terlihat dalam tiga domain utama: kurangnya perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas. 

Beberapa gejala yang umum terkait dengan kurangnya perhatian meliputi kesulitan dalam mempertahankan fokus pada tugas atau aktivitas yang membutuhkan konsentrasi, sering kali tampak tidak mendengarkan saat diajak berbicara, sulit mengikuti instruksi, sering lupa atau kehilangan barang, serta kesulitan dalam mengorganisasi tugas-tugas sehari-hari.

 

Di sisi lain, gejala hiperaktivitas mungkin tampak pada anak-anak dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. 

Baca Juga  Yuk Kenali Beda DBD dan Tipes

Mereka seringkali tampak gelisah, sulit untuk diam, bergerak secara berlebihan, dan memiliki kesulitan dalam mengendalikan impuls untuk bergerak. Mereka juga mungkin sering “melompat-lompat” di kursi atau berlarian tanpa henti. 

Selain itu, impulsivitas yang tinggi juga menjadi ciri ADHD, yang ditandai dengan kesulitan menunggu giliran, sering memotong pembicaraan orang lain, dan bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensi.

 

Penyebab pasti ADHD belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai kemungkinan penyebabnya. 

Berikut infolubuklinggau.id berikan beberapa faktor yang diduga berperan dalam timbulnya Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder:

 

Faktor Genetik

Riset menunjukkan bahwa ADHD memiliki komponen genetik yang kuat. 

Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki ADHD, anak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan ini. 

Beberapa gen terkait dengan fungsi neurotransmiter dan perkembangan otak diyakini berperan dalam perkembangan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder.

Baca Juga  Kesepian Picu 5 Gangguan Kesehatan Ini

 

Ketidakseimbangan Neurotransmiter

Ketidakseimbangan atau disfungsi neurotransmiter seperti dopamin dan norepinefrin dapat mempengaruhi regulasi perhatian, impulsivitas, dan aktivitas motorik. 

Ketidakseimbangan ini dapat mempengaruhi komunikasi antara berbagai bagian otak yang terlibat dalam pengendalian perilaku.

 

Faktor Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan seperti paparan zat beracun selama kehamilan (misalnya, merkuri, timbal), kelahiran prematur, atau trauma kepala serius dapat meningkatkan risiko ADHD. 

Pola asuh yang tidak konsisten, kurangnya disiplin yang efektif, dan kurangnya perhatian orang tua juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan ADHD.

 

Gangguan Perkembangan Otak

Riset telah menunjukkan adanya perbedaan struktural dan fungsional dalam otak individu dengan ADHD. 

Beberapa bagian otak yang terlibat dalam pengaturan perhatian, impulsivitas, dan hiperaktivitas mungkin mengalami gangguan perkembangan atau kurangnya konektivitas yang tepat.

Baca Juga  Kadinsos Turun Langsung Verifikasi Data Warga Miskin

 

Faktor Psikososial

Beberapa studi menunjukkan bahwa stres psikososial seperti konflik keluarga, ketegangan dalam hubungan, atau kegagalan dalam pendidikan dapat meningkatkan risiko ADHD pada anak.

 

Penting untuk dicatat bahwa ADHD adalah gangguan kompleks dengan banyak faktor yang saling berinteraksi. 

Kombinasi faktor genetik, neurobiologis, dan lingkungan berperan dalam perkembangan kondisi ini.

 

Meskipun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan ADHD secara total, terapi perilaku, pendidikan, dan terapi farmakologis dapat membantu mengelola gejala-gejala Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. 

Mengidentifikasi gejala dengan tepat dan memahami penyebabnya adalah langkah awal dalam memberikan perhatian dan dukungan yang sesuai kepada individu dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder. 

Dengan bantuan yang tepat, mereka dapat mengelola kondisi ini dan mencapai potensi mereka secara optimal.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Miris, Pria Asal Tasikmalaya, Lampiaskan Nafsunya ke 300 Ayam Hingga Mati
Kenali 5 Manfaat Tersembunyi Dari Kacang Tanah
5 Khasiat Keong Sawah, Belom Banyak Diketahui Orang!
5 Khasiat Tersembunyi Dari Telur Asin
Wow Segudang Manfaat Tersembunyi Dari Belut
Ragam Khasiat Dari Telur Puyuh!
Tips Mengatasi Sakit Gigi Yang Terbukti Ampuh
Wow! Fakta Unik Sayur Gambas(Oyong)
Tag :

Berita Terkait

Friday, 5 July 2024 - 10:57 WIB

Lempok Durian Camilan Khas dari Sumatera Selatan

Friday, 5 July 2024 - 10:38 WIB

Mengenal “Kudok” Senjata Tradisional Khas Sumatra Selatan

Wednesday, 3 July 2024 - 10:52 WIB

Mandi Darah: Tradisi Unik di Desa Pauh, Muratara untuk Membayar Nazar dan Ungkapan Syukur

Wednesday, 3 July 2024 - 10:04 WIB

Tradisi Mandi Pusaka di Sumatera Selatan: Ritual Penyucian Benda Pusaka Penuh Makna

Wednesday, 3 July 2024 - 09:52 WIB

Menelusuri Jejak Puyang di Bumi Seribu Puyang: Warisan Budaya dan Kearifan Lokal di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Wednesday, 3 July 2024 - 09:39 WIB

Aksara Komering: Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan

Wednesday, 3 July 2024 - 09:17 WIB

Menjelajahi Keindahan Alam Sumatera Selatan: Wisata Alam yang Wajib Dikunjungi

Sunday, 30 June 2024 - 09:09 WIB

Tradisi Upacara Adat Mandi Kasai di Lubuklinggau

Berita Terbaru

Lubuklinggau

Bukit Sulap: Pesona Alami dan Simbol Kota Lubuklinggau

Saturday, 20 Jul 2024 - 09:46 WIB