Cerita Lisan (Sastra Tutur) Kota Lubuk Linggau “Perahu Kerak”

Monday, 11 August 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di daerah kami “Mile Ade Keje Rami” yaitu jika ada Sedekah Rame misalkan menikahkan anak, syukuran kepala desa, dan lain-lain, maka ada waktu khusus untuk Bemasak, yaitu menyiapkan aneka makanan yang akan disuguhkan pada acara persedekahan. Nanak Nasi biasanya dilakukan dalam Belenge Beso (Periuk Besar) atau di Kawah (Kuali Besar), nasi yang masak diletakkan pada suatu tempat tertentu, dan biasanya didasar Belenge tersisa bagian nasi yang menempel yang biasa disebut kerak4. Jika kerak tersebut banyak biasanya dijemur untuk dapat dikonsumsi lagi dalam bentuk cemilan, misalnya kerak goreng, ada saja bagian kerak tersebut jatuh ketanah sewaktu dijemur maka tidak akan diambil oleh si empunya.

Alkisah, dizaman itu ada tiga sahabat yang sangat akrab, mereka menemukan seonggok kerak yang telah terjatuh ketanah, mereka adalah, Tembeto (Ulat Besar berwarna Hijau), Pepet (Burung Pipit) dan Yaleng (Burung Pialing). Mereka ini telah lama menjalin persahabatan disebabkan karena sering bertemu baik secara sengaja maupun tidak sengaja, dan saling menolong antar mereka baik itu berupa makanan, tempat tinggal maupun tenaga sehingga lama kelamaan mereka bersahabat dengan sangat kental. Seonggok kerak kering tadi mereka bersihkan dan amankan sambil berpikir akan diapakan kerak yang ditemukan tadi, maka berembuklah mereka seraya berbincang bincang. Dari pembicaraan mereka bertiga ini maka diputuskan mereka berencana akan memanfaatkan kerak tersebut sebagai kendaraan untuk “MILIR”, yaitu pergi mengikuti arus air sungai menuju kesuatu tempat yang sudah maju dan indah, mereka akan Ngelong (jalan jalan) ketempat yang telah mereka sepakati bersama. Maka berembuklah mereka bertiga tadi untuk melakukan persiapan keberangkatan secara maksimal, dengan harapan dalam perjalanan nanti akan aman dan menyenangkan, dalam persiapan tersebut maka mereka angkut seonggok kerak tadi kesuatu tempat yang aman sambil berembuk ngobrol bersama dengan tutur bicara yang enak dan sopan, pada saatnya maka “Beredoy lah mereka satu persatu, redoy pertama diucapkan oleh Tembeto:

Baca Juga  Cek Disini Lokasi Seleksi Kompetisi PPPK Kota Lubuklinggau

“Run Kemirun deun, deun pisang jengan di tutu, peranti alas kami nak lalu, Kite moro alas perahu kerak kak aken ye dak kene ayo hungai, jedi ye kering honjo (Kita buat alas perahu kerak supaya tidak terkena air sungai, sehingga tetap kering)”.
Dijawab Pipit dan Pialing: “Alas Naek Kami Setuju”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Redoy kedua diungkapkan oleh Pipit:
“Tap Teratap mile lalu duduk mantap mantap”, Kite duduk tige arah aken perahu kerak kak idak galing, Tembeto gok kidau, Pipit gok kanan, Pialing ogok tengah ha maju ikit ao (Kita duduk di tiga arah supaya perahu kerak tidak oleng, Tembeto dikiri, pipit dikanan, pialing ditengah agak maju sedikit ya).

Baca Juga  Wako Doakan STAI-BS Jadi UIN • Hadiri HUT STAI-BS ke-29

Dibalas Tembeto dan Pialing:
“Limau mipis tige setangkai, kite duduk tige serangkai …..ao”.

Redoy ketiga di suarakan oleh Pialing:
“Ayam betelo netas gele, Perut Lapo tapi becare”. Mile rut lapo, akan lah kerak kak ikit beripit puk hemat (bila perut lapar, makan lah kerak sedikit demi sedikit biar hemat tidak kelaparan sampai ditujuan).

Disambut oleh Tembeto dan pipit:
“AS “Aso aso nyabut ceko lan lame kami lah biaso”.
Maka dengan penuh semangat tiga sahabat ini bantu membantu sibuk menyiapkan perahu yang akan digunakan berlayar nantinya supaya dapat maksimal saat digunakan dan tidak akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, setelah beberapa waktu selesailah perahu kerak dan siap untuk digunakan. Tembeto, Pipit dan Pialing merasa senang dan puas akan hasil kerja keras mereka seraya menari nari sambil bersenandung, akhirnya satu persatu mereka pulang kerumah masing masing untuk beristirahat. Kokok ayam sahut sahutan tanda subuh datang di sambut matahari bersinar cerah, Tembeto segera bangkit dari tidurnya demikian juga Pipit dan Pialing karena pagi ini adalah waktu yang mereka nanti kan untuk berangkat ketempat yang akan mereka tuju, sesuai janji tiga sahabat tadi kembali bertemu di tempat perahu kerak yang mereka simpan untuk dibawa ke pinggir sungai. Kembali tiga sahabat bernyanyi dengan lantunan:

Baca Juga  Ketua APEKSI Kunjungi Stand Kota Lubuklinggau di Makassar

“Se due padi ngan ketan, Perahu kerak tige sekawan, Lalu bereme hambel bejelan, Doa selamat hapai tujuan”.
Didoronglah perahu kerak ke pinggir sungai, naiklah satu persatu sahabat ini sesuai kesepakatan yang telah mereka setejui sambil berhati hati.
Tak dinyana gerak gerik tiga sahabat ini tercium oleh sesuatu, mulai dari mereka rembukan, pengerjaan perahu sampai kemudian perahu dibawa kepinggir sungai semuanya diketahui secara diam diam oleh seekor Beruk, diam diam Beruk mengetahui semua rencana tiga sahabat ini sehingga muncul keinginannya untuk ikut dalam perahu pergi bersama tiga sahabat tadi ke suatu tempat bila tiba waktunya. Lalu bergegaslah seraya berjalan cepat sambil menyusul, berteriaklah Sang Beruk:

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemkot Lubuk Linggau Raih Penghargaan Harapan II Stand Dekranasda Terbaik di Sriwijaya Expo 2025
Ustad Ucay dan Mamah Dede Akan Hadir di Lubuk Linggau, Ini Jadwal Tabligh Akbarnya
Wali Kota Lubuk Linggau Hadiri RUPS Tahunan Bank Sumsel Babel
Bangkitkan Semangat Anti Narkoba, BNN Lubuk Linggau Gelar Bimtek Pengiat P4GN Menuju HANI 2025
Wakil Wali Kota Pimpin Apel Bulanan, Tegaskan Komitmen ASN untuk Linggau Juara
Pemkot Lubuk Linggau Raih Opini WTP 14 Kali Berturut-turut
Wakil Wali Kota Buka Forum Konsultasi Publik Optimalisasi PPOM 2025
Wali Kota Lubuklinggau Jadi Pembina Upacara di SMP Negeri 14

Berita Terkait

Monday, 11 August 2025 - 03:53 WIB

Cerita Lisan (Sastra Tutur) Kota Lubuk Linggau “Perahu Kerak”

Wednesday, 6 August 2025 - 01:19 WIB

Pemkot Lubuk Linggau Raih Penghargaan Harapan II Stand Dekranasda Terbaik di Sriwijaya Expo 2025

Tuesday, 5 August 2025 - 23:33 WIB

Ustad Ucay dan Mamah Dede Akan Hadir di Lubuk Linggau, Ini Jadwal Tabligh Akbarnya

Friday, 20 June 2025 - 14:34 WIB

Wali Kota Lubuk Linggau Hadiri RUPS Tahunan Bank Sumsel Babel

Wednesday, 18 June 2025 - 13:05 WIB

Bangkitkan Semangat Anti Narkoba, BNN Lubuk Linggau Gelar Bimtek Pengiat P4GN Menuju HANI 2025

Berita Terbaru

Lubuklinggau

Cerita Lisan (Sastra Tutur) Kota Lubuk Linggau “Perahu Kerak”

Monday, 11 Aug 2025 - 03:53 WIB