Fenomena Demonstrasi Siswa: Sebuah Refleksi Manajerial dan ruang dialog yang hilang

Tuesday, 20 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hansein Arif Wijaya M.Pd.

Hansein Arif Wijaya M.Pd.

Fenomena siswa yang melakukan demonstrasi untuk meminta kepala sekolah diganti bukan sekadar peristiwa sosial biasa di lingkungan pendidikan. Ini adalah cerminan dari kegagalan komunikasi vertikal dan horizontal di dalam sistem sekolah. Dalam kacamata manajemen pendidikan, hal ini menandakan adanya disfungsi dalam kepemimpinan sekolah, ketimpangan relasi antarwarga sekolah, dan absennya ruang dialog yang sehat.

Baca Juga  Bupati Musi Rawas Hj. Ratna Machmud serahkan Bantuan CSR 1 Unit Trafo 50 KVA dari PT. Agro Kati Lama untuk Masyarakat Desa Durian Remuk

Menurut Everard & Morris (1996) dalam teorinya tentang manajemen pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah bukan hanya soal mengelola administrasi, melainkan tentang bagaimana membangun “iklim sekolah yang kondusif dan relasional”. Kepala sekolah yang gagal menumbuhkan partisipasi dan rasa memiliki di kalangan siswa dan guru, sejatinya sedang membangun menara gading dalam organisasi yang seharusnya inklusif.

Dari sudut pandang filsafat pendidikan, Paulo Freire mengingatkan bahwa pendidikan adalah praktik pembebasan. Ketika siswa memilih untuk bersuara—meski melalui demonstrasi—itu menandakan bahwa mereka sedang menuntut ruang untuk didengar, bukan sekadar diberi tahu. Freire menolak model pendidikan “bank style” yang hanya menempatkan siswa sebagai objek. Dalam konteks ini, demonstrasi bisa dimaknai sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem yang membungkam suara partisipatif mereka.

Fenomena ini juga menunjukkan kegagalan sekolah dalam menginternalisasi nilai etos dialogis sebagaimana yang ditulis oleh Martin Buber, bahwa “real education is meeting.” Sekolah mestinya menjadi ruang perjumpaan antar subjek, bukan arena konflik antara yang merasa berkuasa dan yang merasa tidak dianggap.

Facebook Comments Box

Baca Juga  Mura - Bupati Musi Rawas Hj. Ratna Machmud Dzikir dan Doa Bersama Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Alim Ulama Kabupaten Musi Rawas

Berita Terkait

Wali Kota Lubuk Linggau Hadiri RUPS Tahunan Bank Sumsel Babel
Bangkitkan Semangat Anti Narkoba, BNN Lubuk Linggau Gelar Bimtek Pengiat P4GN Menuju HANI 2025
Wakil Wali Kota Pimpin Apel Bulanan, Tegaskan Komitmen ASN untuk Linggau Juara
Pemkot Lubuk Linggau Raih Opini WTP 14 Kali Berturut-turut
Wakil Wali Kota Buka Forum Konsultasi Publik Optimalisasi PPOM 2025
Wali Kota Lubuklinggau Jadi Pembina Upacara di SMP Negeri 14
Wali Kota Lubuk Linggau Hadiri MUSORKOT KONI, Dukung Penuh Pembinaan Atlet Lokal
Wali Kota Lubuklinggau Harapkan Akreditasi UPT Diklat Mengalami Kenaikan

Berita Terkait

Friday, 20 June 2025 - 14:34 WIB

Wali Kota Lubuk Linggau Hadiri RUPS Tahunan Bank Sumsel Babel

Wednesday, 18 June 2025 - 13:05 WIB

Bangkitkan Semangat Anti Narkoba, BNN Lubuk Linggau Gelar Bimtek Pengiat P4GN Menuju HANI 2025

Tuesday, 17 June 2025 - 14:36 WIB

Wakil Wali Kota Pimpin Apel Bulanan, Tegaskan Komitmen ASN untuk Linggau Juara

Tuesday, 27 May 2025 - 05:49 WIB

Pemkot Lubuk Linggau Raih Opini WTP 14 Kali Berturut-turut

Tuesday, 27 May 2025 - 04:22 WIB

Wali Kota Lubuklinggau Jadi Pembina Upacara di SMP Negeri 14

Berita Terbaru

Lubuklinggau

Pemkot Lubuk Linggau Raih Opini WTP 14 Kali Berturut-turut

Tuesday, 27 May 2025 - 05:49 WIB