Anda ketahui terkait budgeting pembangunan serta faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya budget pembangunan dalam desain rumah tinggal.
1. Berdasarkan style bangunan yang digunakan
Pilihan style bangunan bisa mempengaruhi mahal tidaknya budget pembangunan. Dengan besaran yang sama, rumah bergaya modern bisa punya biaya pembangunan yang lebih rendah dibandingkan rumah bergaya klasik. Ada kalanya rumah bergaya modern lebih mahal dari rumah bergaya klasik jika terdapat banyak bukaan kaca yang besar.
Hal yang sama berlaku pada rumah bergaya villa Bali minimalis, dimana biaya pembangunannya lebih murah dari rumah bergaya villa Bali mewah dengan banyak ornamen dan pilar pada eksteriornya. Semakin mewah dan megah fasadnya, biaya pembangunan yang dikeluarkan tentu semakin mahal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
2. Berdasarkan pilihan material pada bangunan
Biaya pembangunan sangat dipengaruhi dengan pilihan material yang digunakan. Rumah tinggal yang eksteriornya hanya difinishing dengan cat tentu biayanya jauh lebih murah daripada rumah tinggal yang eksteriornya difinishing dengan batu alam dan kayu.
Jenis dan kualitas material menentukan besar tidaknya budget pembangunan. Umumnya, travertin lebih mahal daripada marmer dan granit. Rumah dengan banyak bukaan kaca berukuran besar juga jelas punya biaya pembangunan yang lebih mahal dibandingkan dengan rumah yang minim bukaan.
3. Berdasarkan tingkat/lantai bangunan
Jumlah tingkat atau lantai bangunan juga mempengaruhi budget pembangunan. Dengan besaran atau luas bangunan yang sama, rumah dengan 3 lantai tentu biaya pembangunannya lebih mahal daripada rumah 1 lantai atau rumah tanpa tingkatan.
4. Berdasarkan pilihan alat transportasi vertikal
Selain tingkat/jumlah lantai bangunan, alat transportasi vertikal yang digunakan pada bangunan juga mempengaruhi besarnya biaya pembangunan yang harus dikeluarkan. Dengan luasan dan tingkat bangunan yang sama, rumah yang memiliki lift jelas membuat pemiliknya mengeluarkan kocek yang lebih banyak dibanding rumah yang difasilitasi tangga saja. Jikalau sama-sama menggunakan tangga, biaya pembangunannya juga bisa berbeda tergantung bentuk, desain dan finishing tangga.
5. Berdasarkan kelengkapan fasilitas pada bangunan
Murah mahalnya biaya pembangunan juga tergantung pada kelengkapan fasilitas yang ada. Rumah dengan kolam renang dan rooftop membutuhkan budget yang lebih banyak daripada rumah tanpa kolam renang. Tak hanya itu, rumah dengan kolam renang berukuran besar juga tentu mengeluarkan biaya yang berbeda dengan rumah yang memiliki kolam air mancur atau kolam ikan.
6. Berdasarkan besaran bangunan
Satu hal yang pasti, besaran atau luasan total bangunan jelas berpengaruh pada biaya pembangunan. Bangunan dengan luas diatas 1000 m2 tentu biaya pembangunannya jauh lebih mahal dibanding bangunan seluas 600 m2. Tak hanya biaya pembangunannya saja, biaya desainnya juga pasti berbeda.
7. Berdasarkan ketersediaan material
Selain faktor internal seperti yang telah dijelaskan di atas, faktor eksternal seperti ketersediaan material atau jauh dekatnya letak toko bahan bangunan juga mempengaruhi biaya pembangunan. Pasalnya, biaya pembangunan akan melonjak naik apabila material sulit dicari atau letak toko bahan bangunannya cukup jauh dari lahan sehingga ujung-ujungnya Anda perlu merogoh kocek lebih dalam hanya untuk membayar biaya jasa angkut material.
8. Berdasarkan akses transportasi menuju lahan
Akses transportasi ke lahan juga mempengaruhi biaya pembangunan. Bila jalan menuju lahan sulit diakses oleh truk yang mengangkut material, maka biaya mobilisasi bahan jelas jadi lebih mahal karena Anda mungkin akan mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar jasa angkut material dengan tenaga manusia dan semacamnya.
9. Berdasarkan kondisi tanah
Kondisi dan jenis tanah pada lahan juga mempengaruhi biaya pembangunan yang perlu dikeluarkan. Jika pada lahan kedalaman tanah kerasnya lebih dari 1,5 meter maka pondasi bore pile atau tiang pancang-lah yang mungkin digunakan, dimana proses pemasangan pondasi bore pile ini akan memakan biaya yang lebih besar ketimbang pondasi batu kali.
Tak hanya itu, jika kondisi tanahnya miring (lereng curam), sistem cut and fill perlu dilakukan untuk mendapat tanah datar, dimana biaya pembangunan akan membengkak akibat menyewa alat berat.
10. Berdasarkan wilayah atau daerah
Sama halnya dengan poin nomor 8, 9 dan 10, pembangunan di wilayah tertentu seperti Kalimantan, Maluku, Papua, dan daerah terpencil seperti di pedalaman hutan atau di pegunungan jelas akan memakan biaya yang lebih mahal karena biaya distribusi material pembangunan, akses menuju lahan, dan sebagainya dibandingkan dengan pembangunan yang dilakukan di kota besar dengan sarana prasarana yang memadai.
Demikian gambaran awal terkait budgeting pembangunan.