Menelusuri Jejak Puyang di Bumi Seribu Puyang: Warisan Budaya dan Kearifan Lokal di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Wednesday, 3 July 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makam Puyang Sedupi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, terdapat julukan unik yang mencerminkan kekayaan budayanya: “Bumi Seribu Puyang”. Julukan ini merujuk pada banyaknya makam leluhur atau tokoh pendiri desa yang dihormati dan diyakini memiliki kesaktian. Sosok-sosok “Puyang” ini bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan identitas bagi masyarakat PALI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejarah dan Kepercayaan tentang Puyang

Istilah “Puyang” berasal dari kata “mpu” yang berarti “leluhur” atau “orang tua” dan “yang” yang berarti “pemilik” atau “yang memiliki”. Dalam tradisi masyarakat PALI, Puyang diyakini sebagai orang pertama yang mendirikan sebuah desa atau perkampungan. Mereka dihormati dan dikaruniai kesaktian, sehingga makam mereka sering menjadi tempat ziarah dan ritual adat.

Baca Juga  Lempok Durian Camilan Khas dari Sumatera Selatan

Keberagaman Makam Puyang di PALI

Di berbagai penjuru PALI, terdapat banyak makam Puyang yang dijaga dan dilestarikan. Masing-masing makam memiliki cerita dan keunikannya sendiri. Salah satu yang terkenal adalah Makam Puyang Sedupi di Desa Sedupi, Kecamatan Tanah Abang. Puyang Sedupi diyakini sebagai penyebar agama Islam di wilayah tersebut dan memiliki karomah atau kesaktian luar biasa.

Makam Puyang sebagai Simbol Kearifan Lokal

Baca Juga  Makanan Khas Kabupaten Lahat yang Wajib Anda Coba

Keberadaan makam Puyang tidak hanya menjadi daya tarik wisata religi, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan identitas bagi masyarakat PALI. Masyarakat setempat mewarisi tradisi dan nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan Puyang, seperti penghormatan terhadap leluhur, pelestarian alam, dan gotong royong.

Upaya Pelestarian dan Tantangan

Pemerintah daerah dan masyarakat PALI terus berupaya untuk melestarikan makam Puyang dan tradisi terkaitnya. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti pemugaran makam, penyelenggaraan festival budaya, dan edukasi kepada generasi muda. Namun, ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti minimnya dokumentasi sejarah dan kurangnya perhatian dari generasi muda.

Baca Juga  Misteri Antu Banyu di Lubuklinggau: Penunggu Sungai Kelingi yang Legendaris!

Kesimpulan

Puyang dan makamnya merupakan warisan budaya yang tak ternilai bagi masyarakat PALI. Melestarikan situs-situs ini dan tradisi terkaitnya bukan hanya untuk menjaga sejarah, tetapi juga untuk memperkuat identitas lokal dan menumbuhkan rasa cinta tanah air pada generasi muda.

Catatan:

  • Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang Puyang di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Masih banyak cerita dan tradisi menarik yang terkait dengan Puyang yang belum terdokumentasikan.
  • Penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menggali dan melestarikan warisan budaya ini.
Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pj Wako Hadiri Rakor Bersama Gubernur, Pastikan Lubuk Linggau Siap Gelar Pilkada Serentak 2024
Pj Wako Lubuk Linggau Terima Lencana Melati Gerakan Pramuka
Pemkot Lubuklinggau Terima Bantuan Benih Cabai dan Bawang Merah dari Pemprov Sumsel
Lempok Durian Camilan Khas dari Sumatera Selatan
Mengenal “Kudok” Senjata Tradisional Khas Sumatra Selatan
Mandi Darah: Tradisi Unik di Desa Pauh, Muratara untuk Membayar Nazar dan Ungkapan Syukur
Tradisi Mandi Pusaka di Sumatera Selatan: Ritual Penyucian Benda Pusaka Penuh Makna
Aksara Komering: Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan

Berita Terkait

Wednesday, 21 August 2024 - 12:20 WIB

Pj Wako Hadiri Rakor Bersama Gubernur, Pastikan Lubuk Linggau Siap Gelar Pilkada Serentak 2024

Monday, 19 August 2024 - 15:19 WIB

Pj Wako Lubuk Linggau Terima Lencana Melati Gerakan Pramuka

Wednesday, 17 July 2024 - 02:44 WIB

Pemkot Lubuklinggau Terima Bantuan Benih Cabai dan Bawang Merah dari Pemprov Sumsel

Friday, 5 July 2024 - 10:57 WIB

Lempok Durian Camilan Khas dari Sumatera Selatan

Friday, 5 July 2024 - 10:38 WIB

Mengenal “Kudok” Senjata Tradisional Khas Sumatra Selatan

Berita Terbaru