4. Rutin memeriksa talang air dan kondisi dinding
Selain hujan atau angin kencang, salah satu biang kerok munculnya rembesan air pada rumah adalah keretakan/kebocoran talang/pipa air. Jika dibiarkan, lama-kelamaan kebocoran pada pipa air bisa merembes ke dinding dan membuat tekstur dinding berubah, misalnya dengan kemunculan gelembung, lumut atau jamur serta memudarnya warna cat. Untuk mengetahui apakah pipa air bocor atau tidak, Anda bisa mendeteksinya dari meteran air. Meteran kelembapan atau kamera infra merah juga bisa Anda pakai untuk mendeteksi lokasi kebocoran pada dinding rumah Anda
5. Memasang plastik di bawah atap
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada kalanya Anda tak sadar jika atap rumah sudah bocor. Tahu-tahu saja, plafon sudah bolong terkena rembesan air hujan dan berwarna kecoklatan bekas air yang mengering. Jika sudah begitu, interior rumah pasti tampak jelek akibat jejak air di plafon. Untuk mencegah terjadinya hal ini, Anda bisa memasang plastik di bawah atap. Plastik ini berperan sebagai penghalang agar air tidak merembes ke dalam rumah ketika genteng sudah bocor.
6. Menggunakan cat pelapis waterproof
Salah satu cara yang diketahui banyak orang untuk mencegah kebocoran pada atap dan dinding rumah adalah dengan melapisinya menggunakan cat waterproof. Dengan melapisi dinding terluar rumah dan plafon menggunakan cat waterproof dan memakai atap waterproof, rumah jadi lebih tahan air sehingga tidak mudah bocor. Imbangi pelapis waterproof ini dengan pemasangan material bangunan serta pengecatan yang tepat agar hasilnya optimal.
Demikian tips mencegah kebocoran yang bisa Anda terapkan di rumah.
Halaman : 1 2