Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Medi Heryanto menyampaikan capaian penurun stunting di Kota Lubuklinggau luar biasa termasuk peringkat ketiga tertinggi di Provinsi Sumsel.
Target 2023 dan 2024 sudah tercapai yakni 13,12 persen sedangkan Kota Lubuklinggau sudah memenuhi target tersebut yakni 11 persen.
Kota Lubuklinggau juga termasuk dalam pemutakhiran data kota tercepat dan terdepan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Fokus kita adalah pencegahan stunting dengan pemberian gizi, pendekatan keluarga beresiko stunting, mengatasi lingkungan yang tidak sehat dan pembentukan tim pendamping yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB,” ungkapnya.
Sedangkan dalam laporannya, Kepala DPPKB Kota Lubuklinggau, Henny Fitrianty menyampaikan rembuk stunting ini adalah kegiatan periode kedua dimana periode pertama sudah dilaksanakan pada Januari lalu.
“Kota Lubuklinggau sudah banyak mendapatkan penghargaan diantaranya juara 1 kampung KB tingkat Provinsi Sumsel,” ujarnya.
Dalam kegiatan, ada penandatangan MOU fasilitas pelayanan KB yang ditandatangani oleh RS Siloam Lubuklinggau, RS Ibu dan Anak (RS Ananda Lubuklinggau) dan penyematan selempang bapak asuh anak stunting yaitu Sekda Kota Lubuklinggau, H. Trisko Defriyansa, Kepala Kejaksaan Negeri yang diwakili Kasi Intel Wenharnol, KPPN dan Kepala Bank Sumsel Kantor Cabang Lubuklinggau, Hidayat.
Dilanjutkan dengan penandatangan komitmen bersama aksi konfigurasi percepatan penurunan stunting.(*/acm).
Halaman : 1 2