Jerawat batu bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk di pipi. Jerawat batu di pipi terjadi karena tersumbatnya folikel rambut di bawah kulit oleh minyak, bakteri, dan sel kulit mati. Berbeda dengan jerawat biasa, jenis jerawat ini dapat ditandai dengan munculnya benjolan berukuran besar, keras, kemerahan, dan berisi nanah. Keluhan ini juga bisa terasa sakit saat disentuh.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan jerawat batu di pipi:
1. Stres berlebihan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat Anda mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon androgen yang membuat produksi minyak menjadi lebih banyak. Sebuah riset menyebutkan bahwa stres berlebihan juga bisa membuat penyembuhan jerawat batu di pipi lebih lama, bahkan bisa memperburuk kondisinya.
2. Perubahan hormon
Sama seperti jerawat biasa pada umumnya, jerawat batu di pipi bisa disebabkan oleh perubahan hormon androgen pada laki-laki yang baru memasuki masa pubertas. Pada perempuan, perubahan hormon sering kali terjadi pada masa menstruasi atau kehamilan.
Perubahan hormon tersebut dapat membuat kelenjar sebasea menghasilkan minyak berlebih, sehingga pori-pori di pipi tersumbat dan timbul jerawat batu.
3. Infeksi bakteri
Selain perubahan hormon, jerawat batu di pipi juga bisa timbul akibat infeksi bakteri. Saat bakteri terperangkap atau masuk lebih jauh ke dalam pori-pori, peradangan akan terjadi sehingga memicu munculnya jerawat batu.
4. Genetik
Faktor genetik juga bisa memicu Anda mengalami jerawat batu di pipi. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kulit mudah berjerawat lebih rentan mengalami hal yang serupa.
5. Konsumsi makanan manis secara berlebihan
Terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman manis bisa memperparah dan menyebabkan kulit mudah berjerawat. Kadar gula dalam darah yang melonjak tinggi dapat meningkatkan produksi minyak dan peradangan. Kondisi inilah yang memicu timbulnya jerawat batu di pipi.
Berbeda dengan jerawat biasa, jerawat batu umumnya tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Selain itu, jerawat batu juga tidak bisa ditangani dengan obat jerawat biasa dan diperlukan pengobatan langsung oleh dokter. Pengobatan bertujuan untuk mencegah jerawat batu bertambah banyak dan meninggalkan bekas luka.
Berikut ini adalah beberapa obat yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk menangani jerawat batu di pipi:
• Antibiotik, untuk membunuh bakteri di dalam jerawat dan mengurangi peradangan
• Benzoil peroksida, untuk mengempiskan jerawat dan mengurangi bakteri di kulit
• Retinoid atau isotretinoin, untuk menghilangkan sel kulit mati dan membersihkan pori-pori
• Pil KB atau spironolakton, untuk mengontrol hormon dan mengurangi minyak berlebih pada wanita
• Suntikan kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan dan nyeri akibat jerawat batu.
Selain menggunakan pengobatan dari dokter, Anda juga perlu melakukan perawatan mandiri agar mempercepat penyembuhan jerawat batu, di antaranya:
• Konsumsi makanan rendah kalori dan tinggi protein agar produksi hormon dan sebum seimbang.
• Jangan memegang atau memencet jerawat batu guna menghindari infeksi atau meninggalkan bekas luka.
• Bersihkan area kulit yang berjerawat dengan sabun pembersih wajah yang berbahan lembut dan air hangat, sebanyak 2 kali sehari atau setelah berkeringat.
• Gunakan produk kosmetik yang mengandung bahan dasar air atau nonkomedogenik.
• Bersihkan rambut atau keramas setiap hari guna mencegah perpindahan bakteri dari rambut ke kulit.
• Gunakan pelembap dan tabir surya yang tidak mengandung minyak.
• Bersihkan sisa makeup sebelum tidur.
Demikian beberapa penyebab dan pengobatan jerawat batu.