Bersin merupakan cara alami tubuh untuk mengeluarkan atau membuang benda asing yang menyebabkan gangguan di hidung dan tenggorokan. Benda asing tersebut bisa berupa banyak hal, misalnya debu, gas kimia, hingga virus atau bakteri. Karena alasah inilah bersin sebaiknya jangan ditahan.
Setelah menerima sinyal tersebut, otak akan mengirimkan pesan kepada otot-otot tubuh, seperti otot dada, otot perut, diafragma, otot pita suara, otot tenggorokan bagian belakang, dan otot kelopak mata, untuk bersiap-siap mengeluarkan benda asing di hidung.
Ketika akan bersin, hidung umumnya terasa sedikit gatal, lalu Anda akan sedikit menguap untuk menambah tekanan udara di dalam hidung. Setelah itu, otot-otot tubuh akan bekerja sama untuk mengeluarkan benda asing di hidung dan keluarlah suara ‘hachiiimm’. Saat bersin, setidaknya 100 ribu kuman dan virus dapat tersebar ke udara dengan kecepatan 160 km per jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut ini adalah beberapa risiko yang bisa saja terjadi saat seseorang sering menahan bersin:
1. Infeksi
Bersin berfungsi untuk membersihkan hidung dari berbagai benda asing di dalam hindung, termasuk bakteri dan virus. Apabila bersin sering ditahan, bakteri dan virus akan berdiam di dalam hidung, sehingga bisa menimbulkan infeksi. Pada kasus tertentu, infeksi ini bisa menyebar hingga ke telinga.
2. Gangguan pendengaran
Saat hendak bersin, tekanan udara di hidung, tenggorokan, dan tuba eustachius di dekat telinga akan meningkat. Jika tubuh tidak mengeluarkan udara tersebut melalui bersin, tekanan udara yang tinggi di dalam rongga kepala bisa tertahan dan hal ini dapat mengganggu pendengaran.
Kondisi ini bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari atau minggu. Namun, pada kasus yang parah, hal ini bisa menyebabkan terjadinya luka di gendang telinga, sehingga perlu ditangani dengan pembedahan.
3. Cedera hidung, mata, atau gendang telinga
Bersin yang tertahan akan membuat tekanan udara di dalam rongga wajah meningkat. Hal ini bisa membuat pembuluh darah kecil yang terletak di mata, hidung, dan sekitar gendang telinga berisiko untuk pecah.
Cedera ini bisa menyebabkan gejala berupa muncul bintik merah pada mata, mimisan, atau keluar darah dari telinga.
4. Cedera diafragma
Diafragma adalah otot yang memisahkan dada dan perut. Otot ini berperan penting dalam proses pernapasan, batuk, muntah, dan bersin. Cedera di bagian ini karena menahan bersin sangat jarang terjadi. Namun, apabila terjadi, kondisi ini bisa berbahaya dan mengganggu pernapasan.
Selain cedera pada diafragma, menahan bersin juga berisiko mengakibatkan cedera pada tenggorokan yang ditandai dengan kesulitan berbicara atau menelan makanan. Pada kasus yang lebih parah, kebiasaan menahan bersin dapat menyebabkan pecahnya aneurisma otak dan cedera pada tulang rusuk.
Karena bisa menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan, Anda disarankan untuk tidak menahan bersin. Agar tidak mengganggu kenyamanan orang di sekitar, Anda bisa melakukan beberapa etika bersin dan batuk berikut ini:
Gunakan tisu saat bersin untuk menutupi area mulut dan hidung, kemudian buang tisu tersebut.
Jika tidak ada tisu, gunakanlah lipatan siku untuk menutup area mulut dan hidung Anda ketika batuk atau bersin.
Segera cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setelah bersin atau batuk.
Intinya, bersin adalah hal yang wajar dan sebaiknya tidak ditahan. Bersin bisa menjaga tubuh agar tetap sehat, karena aktivitas ini merupakan bagian penting dari mekanisme perlindungan tubuh. Jika Anda bersin, tubuh akan membersihkan hidung dari bakteri dan virus.
Inilah beberapa alasan kenapa tidak boleh menahan bersin. Semoga bermanfaat.