Ketika seseorang tidak cukup aktif, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efisien, yang menyebabkan peningkatan gula darah.
Melibatkan diri dalam olahraga teratur, seperti berjalan kaki, berlari, berenang, atau latihan aerobik lainnya, dapat membantu mengatur gula darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Stres
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan epinefrin, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Jika stres terus-menerus dan tidak diatasi dengan baik, hal ini dapat berkontribusi pada gula darah tinggi.
Mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, olahraga, tidur yang cukup, dan dukungan sosial dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil.
Obat-obatan dan kondisi medis lainnya
Beberapa obat-obatan, seperti kortikosteroid, kontrasepsi oral, dan obat-obatan tertentu untuk kondisi medis, dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Selain itu, kondisi medis seperti penyakit tiroid yang tidak terkontrol, gangguan adrenal, dan penyakit hati dapat menyebabkan hiperglikemia.
Jika Anda merasa bahwa obat-obatan yang Anda konsumsi atau kondisi medis yang Anda alami mempengaruhi gula darah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menyesuaikan pengobatan atau mengelola kondisi yang mendasarinya.
Gula darah tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk diabetes tipe 2, pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, stres, obat-obatan, dan kondisi medis lainnya.
Mengenali penyebab-penyebab ini adalah langkah pertama dalam mengatasinya.
Kombinasi dari pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, pengelolaan stres, dan perawatan medis yang sesuai dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam rentang normal.
Jika Anda mengalami gejala gula darah atau memiliki kekhawatiran, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan saran medis yang tepat.
Halaman : 1 2