Peria, paria, atau pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan. Nama Momordica yang melekat pada nama binomialnya berarti “gigitan” yang menunjukkan pemerian tepi daunnya yang bergerigi menyerupai bekas gigitan. Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), per 100 gram pare segar memiliki kandungan zat gizi seperti berikut:
- Air: 94,4 gram (g).
- Kalori: 19 kkal.
- Protein: 1 g.
- Lemak: 0,4 g.
- Karbohidrat: 3,6 g.
- Serat: 1,3 g.
- Kalsium: 31 miligram (mg).
- Fosfor: 65 mg.
- Zat besi: 0,9 mg.
- Natrium: 5,0 mg.
- Kalium: 277,7 mg.
- Tembaga: 0,03 mg.
- Zink: 0,8 mg.
- Beta karoten: 197 mikrogram (mcg).
- Karoten Total: 80 mcg.
- Tiamin (Vit. B1): 0,18 mg.
- Riboflavin (Vit B2): 0,04 mg.
- Niasin (Vit. B3): 0,4 mg.
- Vitamin C: 58 mg.
Berikut manfaat dari pare bagi kesehatan:
1. Meredakan Asma
Pare memiliki sifat antihistamin, anti-inflamasi, dan antivirus yang dapat mencegah penyakit pernapasan umum, seperti batuk, flu, atau pilek. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, jus dari buah pare juga digunakan untuk mengobati kondisi pernapasan tertentu, seperti batuk kering, bronkitis, dan asma.
2. Mengobati Masalah Kulit
Manfaat pare lainnya adalah sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai penyakit kulit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri. Senyawa antijamur dan antibakteri yang terdapat dalam daun pare bisa membantu melawan infeksi kulit, termasuk kurap (ringworm) dan kudis (scabies). Caranya, Kamu cukup mengekstrak daun pare dan oleskan pada area kulit yang mengalami gangguan. Selain itu, senyawa anti-inflamasi dalam buah pare dapat mengobati kondisi kulit, seperti eksim dan psoriasis. Pare juga dapat membantu menghentikan aktivitas guanylate cyclase, yakni enzim yang dapat memperburuk kondisi psoriasis.
3. Turunkan Gula Darah
Pare juga dimanfaatkan untuk membantu menurunkan kadar gula dalam darah. dalam studi yakni pada 40 penderita diabetes ditemukan bahwa mengonsumsi 2.000 mg per hari pare selama 4 minggu membantu penurunan kadar gula darah. Dapat diketahui, pare juga dapat meningkatkan sekresi insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah.
4. Cegah Kanker
Selain menurunkan kadar gula darah, pare juga mampu mencegah penyakit kanker. Hal tersebut didasari dari sebuah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa, pare mengandung senyawa tertentu dengan sifat melawan kanker. Dalam sebuah penelitian tabung reaksi juga menunjukkan bahwa, ekstrak pare efektif membunuh sel kanker lambung, usus besar, paru-paru, dan nasofaring. Diketahui, nasofaring berada pada area yang terletak di belakang hidung di bagian belakang tenggorokan. Selain itu, studi tabung reaksi lain juga menunjukkan temuan serupa bahwa ekstrak pare mampu memblokir pertumbuhan dan penyebaran sel kanker payudara.
5. Mencegah Sembelit
Menurut hasil penelitian ilmiah, pare kaya akan serat, baik serat larut maupun tidak larut. Fungsinya bukan hanya sebagai penyokong kesehatan pencernaan, tapi juga sebagai pencegah sembelit. Serat membantu menjaga tekstur feses tetap lunak, sehingga feses dapat melewati usus dengan mudah. Jangan lupa, kombinasikan konsumsi pare dengan makanan berserat lain dan cukup minum air untuk mendapatkan manfaat optimal.
Demikianlah daftar khasiat dari pare yang sayang untuk dilewatkan.