Untuk itu Indonesia menargetkan harus bebas stunting secepat mungkin dan harus ditekan hingga 14 persen.
Berdasarkan hasil survei terhadap status gizi balita, Lubuklinggau merupakan kota dengan angka prevalensi stunting kedua terendah di Provinsi Sumsel dengan penurunan sebesar 11,1 persen dari 22,8 persen menjadi 11,7 persen.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Medi Heryanto menyampaikan capaian penurun stunting di Kota Lubuklinggau luar biasa termasuk peringkat ketiga tertinggi di Provinsi Sumsel.