Sembelit atau konstipasi adalah kondisi ketika seseorang mengalami keluhan susah buang air besar (BAB). Kondisi ini terjadi akibat penurunan aktivitas usus. Adapun penurunan aktivitas usus tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor pemicu. Mulai dari pola makan yang salah, gaya hidup tidak sehat, konsumsi obat atau kondisi medis tertentu. Sementara itu, gejala awal yang paling umum dari sembelit adalah BAB yang tidak tidak teratur, dengan frekuensi kurang dari 3 kali seminggu. Nah, sembelit memang terlihat sepele, tetapi dapat menurunkan kualitas hidup pengidapnya, termasuk penurunan kesehatan fisik maupun mental.
Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk mengatasi sembelit:
1. Konsumsi Minuman Berkafein
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melansir dari jurnal berjudul Is coffee a colonic stimulant?, kopi dan makanan dengan kandungan kafein mampu meningkatkan kinerja usus besar dan kontraksi daripada air. Kopi juga mengandung serat larut yang dapat mencegah sembelit dengan meningkatkan keseimbangan bakteri usus.
2. Banyak Minum Air Putih
Cara mengatasi sembelit yang dapat kamu lakukan dengan banyak minum air putih. Kamu juga bisa mengonsumsi minuman bersoda untuk atasi sembelit. Sebab, menurut jurnal Carbonated beverages and gastrointestinal system: between myth and reality, minuman bersoda dapat mengatasi sembelit dengan meningkatkan sistem kerja pencernaan.
Meski begitu, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut. Terutama uji coba intervensi untuk mendukung klaim terhadap kemungkinan efek buruk dan menguntungkan pada sistem pencernaan, dan memperjelas bagaimana pengaruhnya terhadap pencernaan. Studi lainnya dibutuhkan untuk mengevaluasi kemungkinan dampak dalam hal erosi gigi dan gangguan lambung.
3. Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Cara mengatasi sembelit selanjutnya dapat kamu lakukan dengan mengonsumsi makanan tinggi serat. Serat dapat meningkatkan jumlah dan konsistensi tinja dengan menyerap air dari makanan. Serat juga akan melembutkan tekstur tinja, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. Disarankan untuk mengonsumsi serat larut yang tidak dapat difermentasi.
Berikut beberapa jenis makanan yang mengandung serat larut:
Halaman : 1 2 Selanjutnya