Jejak Sejarah di Kota Palembang: Dari Kerajaan Sriwijaya hingga Kini

Wednesday, 3 July 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jejak Sejarah di Kota Palembang: Dari Kerajaan Sriwijaya hingga Kini

Palembang, ibukota Sumatera Selatan, menyimpan jejak sejarah panjang dan kaya yang terukir sejak masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya hingga era modern. Kota ini menjadi saksi bisu peradaban maritim yang kuat, pergolakan politik, dan percampuran budaya yang menghasilkan identitas unik Palembang yang kita kenal sekarang.

Kerajaan Sriwijaya: Pusat Maritim dan Budaya

Gambar Candi Muara Jambi

Masa kejayaan Palembang dimulai pada abad ke-7 M dengan munculnya Kerajaan Sriwijaya. Berpusat di Muara Jambi, Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat dengan pengaruhnya yang luas di Asia Tenggara. Bukti sejarah seperti prasasti, candi, dan artefak arkeologi menunjukkan peran penting Palembang sebagai pusat perdagangan, pendidikan Buddha, dan penyebaran budaya di masa lampau.

Peninggalan Sejarah Sriwijaya di Palembang

  • Prasasti Kedukan Bukit: Prasasti batu yang ditemukan di Palembang ini berisi informasi tentang pendirian Wanua oleh Raja Dapunta Hyang pada tahun 682 M.
  • Candi Muara Jambi: Kompleks candi Buddha terbesar di Sumatera ini diperkirakan merupakan bagian dari wilayah Sriwijaya.
  • Situs Bukit Siguntang: Situs ini diyakini sebagai lokasi istana kerajaan Sriwijaya, dengan peninggalan seperti kolam batu dan struktur bata.
  • Museum Sultan Mahmud Badaruddin I: Museum ini menyimpan koleksi artefak peninggalan Kesultanan Palembang, termasuk benda-benda pusaka dan peninggalan Sultan.
Baca Juga  Prabowo Rencanakan Tambahan Gaji untuk Guru di Indonesia, Begini Penjelasan Mendikdasmen

Masa Kesultanan dan Kolonialisme

Setelah kejatuhan Sriwijaya, Palembang memasuki era Kesultanan Palembang yang didirikan pada abad ke-14. Kesultanan ini mencapai kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin I (1612-1644 M), yang membangun Benteng Kuto Besak dan menjalin hubungan perdagangan dengan bangsa Eropa.

Namun, masa kolonialisme Belanda membawa perubahan besar bagi Palembang. Pada tahun 1821, Belanda berhasil menguasai Palembang setelah Perang Palembang. Era kolonialisme meninggalkan jejak arsitektur seperti Jembatan Ampera dan Gedung Bank Indonesia yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Palembang Modern: Perpaduan Budaya dan Kemajuan

Gambar Jembatan Ampera Palembang

Saat ini, Palembang berkembang menjadi kota metropolitan yang modern dengan tetap menjaga kekayaan budayanya. Kota ini terkenal dengan kuliner khas seperti Pempek, Tari Gending Sriwijaya, dan kain Songket Palembang. Palembang juga menjadi tuan rumah Asian Games 2018, yang semakin meningkatkan profil internasionalnya.

Baca Juga  Ketua DPRD Lubuklinggau, H Rodi Wijaya Silahturahmi dengan Civitas Akademika STAIS Mendorong Mewujudkan STAIS Menjadi Universitas Negeri

Kesimpulan

Jejak sejarah di Palembang merupakan bukti nyata dari peradaban yang telah berkembang di kota ini selama berabad-abad. Dari kejayaan Sriwijaya, masa Kesultanan, hingga era modern, Palembang terus menunjukkan identitasnya yang unik dan kaya budaya. Menjelajahi situs sejarah, museum, dan berbagai atraksi budaya di Palembang adalah cara terbaik untuk memahami perjalanan sejarah dan budaya kota ini yang luar biasa.

Sumber:

  • https://travel.kompas.com/read/2021/07/14/184400327/sejarah-sriwijaya-kerajaan-maritim-penguasa-asia-tenggara?page=all
  • https://www.detik.com/tag/peninggalan-kerajaan-sriwijaya
  • https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6929390/12-bukti-peninggalan-kerajaan-sriwijaya-di-kota-palembang
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Taman_Purbakala_Kerajaan_Sriwijaya_-_Museum_Sriwijaya.jpg
Facebook Comments Box

Berita Terkait

Prabowo Rencanakan Tambahan Gaji untuk Guru di Indonesia, Begini Penjelasan Mendikdasmen
Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Sumsel: Jadwal Muncul di 17 Kota, Termasuk Kota Lubuklinggau
Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pascasarjana FIESHUM UNIVERSITAS BINA INSAN Angkatan Ke XIX Berjalan Sukses
Ketua DPRD Lubuklinggau, H Rodi Wijaya Silahturahmi dengan Civitas Akademika STAIS Mendorong Mewujudkan STAIS Menjadi Universitas Negeri
Mengenal “Kudok” Senjata Tradisional Khas Sumatra Selatan
Sejarah dan Warisan Budaya Palembang: Kota Tua yang Menyimpan Seribu Cerita
Menjelajahi Keindahan Alam Sumatera Selatan: Wisata Alam yang Wajib Dikunjungi
Mengenal Flora dan Fauna Langka di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

Berita Terkait

Thursday, 31 October 2024 - 15:45 WIB

Prabowo Rencanakan Tambahan Gaji untuk Guru di Indonesia, Begini Penjelasan Mendikdasmen

Wednesday, 18 September 2024 - 05:39 WIB

Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Sumsel: Jadwal Muncul di 17 Kota, Termasuk Kota Lubuklinggau

Saturday, 27 July 2024 - 07:48 WIB

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pascasarjana FIESHUM UNIVERSITAS BINA INSAN Angkatan Ke XIX Berjalan Sukses

Saturday, 20 July 2024 - 09:32 WIB

Ketua DPRD Lubuklinggau, H Rodi Wijaya Silahturahmi dengan Civitas Akademika STAIS Mendorong Mewujudkan STAIS Menjadi Universitas Negeri

Friday, 5 July 2024 - 10:38 WIB

Mengenal “Kudok” Senjata Tradisional Khas Sumatra Selatan

Berita Terbaru