Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina, dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan. Berikut berbagai kandungan nutrisi dalam 40 gram daun seledri:
- Kalori: 5,6.
- Lemak: 0,1 gram.
- Sodium: 32 gram.
- Karbohidrat: 1,2 gram.
- Serat: 0,6 gram.
- Gula: 0,5 gram.
- Protein: 0,3 gram.
- Potasium: 104 miligram.
- Sodium: 32 miligram.
- Fosfor: 9,6 miligram.
- Vitamin A: 8,8 mikrogram.
- Folat: 14,4 mikrogram.
- Vitamin K: 11,7 mikrogram.
Berikut daftar manfaat dari daun seledri:
1. Menurunkan Peradangan
Manfaat daun seledri yang bersifat anti-inflamasi dapat menurunkan peradangan. Hal tersebut didukung oleh studi Harbin Medical Unversity di Cina yang menemukan seledri sebagai sumber flavonol yang penting. Selain itu, studi di Ohio State University juga menemukan bahwa jus atau ekstrak seledri dapat mengurangi aktivitas protein tertentu yang terkait dengan peradangan. Seledri juga mengandung senyawa luteolin yang berfungsi mencegah peradangan di sel otak.
Penelitian Universitas King Saud di Riyadh yang dilakukan pada tikus menunjukkan jika seledri dapat menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori atau bakteri penyebab gastritis atau radang selaput perut.